Wednesday 24 December 2014

Cewek Pas Lagi PMS, Cowok Harus Tau

Sebagai makhluk Allah yang diciptakan dengan kesempurnaan, kelembutan dan kasih sayang yang terkenal lebih besar dari pada cowok, kita sebagai cewek harus bisa mensyukuri apa yang telah Allah titipkan untuk kehidupan didunia ini. Nah sebagai cewek, pasti udah nggak aneh lagi sama yang namanya datang bulan. Well, secara gitu yah, seenggaknya seminggu dalam satu bulan bisa dibilang saat-saat yang paling bikin mood naik turun. Apalagi kalo dibikin kesel pas masa “evil” ini, huaaa~ pasti keliatannya itu kaya gini




Haha.. nah buat para cowok yang ngaku punya pacar cewek, terus dia bener-bener bikin kalian pengen ngelempar dia ke kandang singa pada saat-saat tertentu dalam satu bulan, berarti pacar kamu beneran cewek mas! :D


Saya kasih tau yah mas-mas semua, kalo cewek lagi pms itu yah, jangan berani-berani bikin kesel. Sensitifnya cewek pas masa ini (apa lagi pas awal-awalnya tuh yah) bener-bener nggak ada tandingannya deh. Bisa tiba-tiba marah-marah gak jelas, nangis tiba-tiba, seneng tiba-tiba, ah pokonya labil deh.


Tapi, kalian para cowok juga jangan ngebiarin cewek gitu aja pas lagi pms. Soalnya, dibalik sifat menjengkelkan kita para cewek pas lagi pms itu ada saat-saat menderitanya. Kalian nggak tau gimana sakit dan linunya cewek pas lagi pms -_-. Kalian sih boleh aja bilang “itu kan udah rutin tiap bulan, masa masih lebay aja”. Nih yah mas-mas, memang sih sakit datang bulan itu udah biasa datangnya sebulan sekali. Tapi kalo kalian tau sakitnya gimana itu yah, kalian pasti bakalan narik kata-kata kalian. Sakit sama linu nya itu luar biasa :G. Bahkan kadang-kadang sampe mikir itu saat-saat terakhir didunia :v haha.




Nah makannya setidaknya sebulan sekali kalian harus bisa meningkatkan kesabaran dan pengertian sama kita-kita para cewek yang selalu datang sensi tiap bulan. Okeh, sekian postingan dari saya ^^ jangan lupa tinggalkan jejak.


Sumber: hasil penelusuran gambar google.com

Saturday 12 July 2014

Resensi Insurgent (#2 Divergent) - Veronica Roth


Insurgent by Syiffa Octariyani
Sinopsis Insurgent:
Satu pilihan bisa mengubahmu atau justru menghancurkanmu
Konsekuensi pilihan yang diambilnya membuat Tris terjebak dalam faksi penghianat yang membunuh keluarganya. Kini Tris harus mencoba menyelamatkan orang-orang yang disayanginya.
Juga dirinya sendiri, sementara benaknya dikacaukan oleh berbagai pertanyaan tentang kesetiaan, identitas, dan pengampunan.
Ketika ancaman perang dan perpecahan faksi semakin mengancam, Tris harus memutuskan, tetap pada identitasnya sebagai Dauntless atau munculkan dirinya yang sejati.
Sebagai Divergent.
Sebuah identitas yang dianggap berbahaya dan dihindari semua faksi.
Lanjutan seri Divergent yang menjadu Best Fantasy Book di Goodreads Choise Award
ini tak mengecewakan pembaca.
Seru, menegangkan, juga dibumbui dengan kisah cinta, patah hati, dan filosofi menggugah tentang manusia dan kehidupan.

Setelah penyerangan pemimpin faksi Erudite—Jeanine—terhadap faksi Abnegation dengan dibantu oleh faksi Dauntless—faksi Tris—baik dengan sengaja atau pun dalam pengaruh serum, telah membunuh banyak warga faksi Abnegation. Tris terus menerus dibayangi oleh kematian Will serta kedua orang tuanya sehingga ia tidak sanggup menembak.
Tris bersama rombongan kecilnya yang berangkat dari markas Dauntless dibuku pertama, melanjutkan perjalanan ke perbatasan faksi Amity. Tanpa disangka, karena faksi Amity sangat dekat dengan faksi Erudite mereka lebih memilih untuk tidak memihak faksi mana pun dan menjadikan faksi Amity menjadi rumah aman bagi semua faksi yang sedang berperang. Tapi ditambah dengan Amity yang kurang senang dengan faksi Dauntless yang mereka anggap serampangan dan selalu membuat keributan, mereka merasa tidak nyaman untuk memihak Tris dan Tobias.
Marcus, mantan pemimpin Abnegation sekaligus ayah Tobias yang kejam, ternyata mempunyai sebuah rahasia yang selama ini berusaha Jeanine rebut dari faksi Abnegation. Saat faksi Dauntless menyerbu faksi Amity untuk mencari mereka, Tris bersama rombongannya pun tidak tinggal diam. Mereka melarikan diri ke tempat para factionless. Ternyata para factionless mempunyai tujuan yang sama dengan mereka, yaitu menghancurkan Jeanine dan faksi Erudite.
Setelah mereka berkunjung ke faksi Candor untuk meminta bantuan dan mencari perlindungan, Tris dan Tobias dipaksa untuk jujur didepan seluruh warga Candor dan Dauntless dengan menggunakan serum kejujuran. Setelah beberapa saat berlindung didalam markas Candor, lagi-lagi bangsa Dauntless pembelot menyerbu dan menembakan jarum yang berisi serum agar bangsa Candor siap dikendalikan oleh Jeanine.
Apa yang akan Tris beberkan didepan seluruh warga Candor? Apakah warga Candor akan turut membantu mereka dalam bertarung melawan Jeanine? Akankah Tobias mempercayainya bahwa Marcus memiliki rahasia yang harus mereka ketahui? Siapa diantara kelompok mereka yang ternyata penghianat? Siapa yang sebenarnya harus Tris percayai? Silahkan baca sendiri novelnya ^^.'

Review Saya:
Sebelum saya melanjutkan membaca novel ini, saya sempat ragu mau dilanjut atau nggak. Karena dibuku pertama saya tidak cukup menikmatinya. Tapi akhirnya saya lanjutin juga karena penasaran :3. Dan ternyata saya nggak kecewa karena memilih untuk melanjutkan trilogy ini.
Kalau di buku sebelumnya menceritakan tentang Tris yang sedang dalam masa inisiasi dan kisah cintanya dengan Four, dibuku ini lebih banyak konflik yang menggugah saya untuk nggak berhenti baca. Gimana nggak, dibuku ini penulis lebih banyak menceritakan tentang faksi Amity dan Candor secara menyeluruh yang dibuku pertama hanya disebut-sebut saja. Kan saya jadi penasaran :3. Dan dinovel ini saya menikmati dan menemukan hal-hal yang menjadi ciri novel dystopian. Dibuku ini banyak karakter baru dengan bermacam karakter yang bikin cerita makin menarik. Seperti Peter dan Edward yang dimunculkan kembali.
Tapi seperti biasa ada hal-hal yang sukses membuat saya agak bosan. Seperti kisah Tris dan Tobias lalu ditengah buku saya kembali kebiasaan lama saya yang lewat-lewat beberapa baris karena bosan. Menurut saya novel ini lebih seperti novel romance yang dibumbui action :3. Tapi saya tetep saja suka :p.
Saya kasih ratting 8 dari 10 bintang. Tapi jujur saya lebih milih series The Maze Runner atau The Hunger Games :).

Friday 11 July 2014

Resensi Novel Divergent (#1 Divergent) - Veronica Roth



Sinopsis:
Didunia masa depan, manusia dipisahkan oleh berbagai
faksi bergantung pada kecenderungan sifat alamiah mereka.
Tris Prior adalah seorang Divergent.
Dia tak cocok dengan faksi apa pun yang ada dimasyarakat.
Ketika dia menemukan ada konspirasi
untuk memusnahkan semua Divergent.
Tris harus mengungkap mengapa menjadi Divergent dianggap berbahaya,
sebelum semuanya terlambat.

Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Beatrice Prior yang berusia 16 tahun. Di Cicago masa depan, manusia akan dibedakan menjadi beberapa kelompok menurut kencenderungan kemampuan dan sifat setiap individu. Mereka akan dibedakan menjadi 5 faksi (kelompok) yang berbeda yaitu Abnegation yang tanpa pamrih atau ketidak egoisan, Candor yang menganut kejujuran, Erudite yang mengutamakan ilmu pengetahuan, Dauntless yang memprioritaskan keberanian dan Amity yang mementingkan perdamaian.
Setiap remaja pada usia 16 tahun akan melalui sebuah tes kecakapan untuk membantu mereka menentukan kepribadian dan sifat dominan mereka, yang nantinya akan menentukan faksi mana yang harus mereka pilih. Dan jika tidak ada satu pun faksi yang cocok (read: tidak berbakat dalam apa pun), mereka tidak akan mempunyai faksi/factionless yang akan tinggal dijalanan.
Beatrice yang berada difaksi Abnegation yang tidak mementingkan diri sendiri, merasa tidak cocok berada difaksi dimana keluarga, kesederhanaan dan warna abu-abu selalu mengisi hari-harinya. Ia merasa terlalu egois untuk berada di faksinya saat ini dan terlalu ingin bebas untuk tetap terkurung dengan segala peraturan tak masuk akal di Abnegation, tapi ia juga tidak ingin meninggalkan keluarganya.
Dihari dimana Tes Kecakapan akan dilakukan, ternyata ia mendapatkan tiga hasil faksi yang cocok untuknya—yang mana tidak biasa dan langka dikalangan masyarakat. Tori, penguji tes kecakapannya memberitahunya bahwa ia harus merahasiakan hasil tesnya kepada siapapun bahwa ia adalah seorang Divergent, para pemimpin masyarakat menganggap Divergent itu berbahaya.
Akhirnya pada hari pemilihan faksi Beatrice melihat kakaknya Caleb yang berpindah faksi menjadi faksi Erudite—disini faksi Erudite adalah faksi yang paling-tidak-akrab dengan faksi Abnegation—dan ia pun ragu untuk memilih antara faksi Abnegation atau faksi Dauntless yang penuh dengan kebebasan. Tapi akhirnya, ia meneteskan darahnya ke dalam mangkuk berisi batu bara yang melambangkan faksi Dauntless.
Saat tiba di markas Dauntless, ia berubah nama menjadi Tris. Selama beberapa minggu Tris dan peserta pindahan lainnya harus menjalani masa inisiasi untuk menentukan layak tidaknya mereka berada di suatu faksi. Hampir ¾ bagian novel ini menceritakan tentang masa inisiasi Tris dan pertemuan Tris dengan instruktur inisiasinya Four. Ingin tahu kisah selanjutnya? Silahkan baca novelnya ^^
Review Saya:
Pas saya googling tentang novel dystopian, yang paling banyak muncul selain series The Hunger Games adalah series Divergent. Nah, kan saya jadi penasaran. Karena saya baru suka novel dystopian beberapa bulan lalu setelah baca trilogy Hunger Games, terus dilanjut sama novel The Maze Runner, ternyata bener saya suka banget sama novel yang begini-begini :3. Memang telat sih, tapikan lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali :v.
Kesan pertama saya baca buku ini, nggak tau kenapa saya agak sedikit nggak nyaman sama penggambaran tokoh, latar, sifat, dan beberapa hal lainnya. Tapi setelah hampir sampai ke tengah buku saya sudah mulai terbiasa. Diawal-awal saya masih agak bosan, mungkin karena saya belum beradaptasi dengan cara penulisan dan penggambaran si penerjemah atau si penulis yah. Tapi setelah menemukan beberapa konflik dan action yang bikin penasaran, saya gak bisa berhenti baca :3.
Ada cukup banyak kejutan yang mbak Roth berikan disetiap bagian novel. Dan yang membuat saya gak bisa berhenti baca yaitu di setiap akhir chapter selalu diberikan twist yang menggugah untuk terus meneruskan membaca.
Mungkin karena saya membaca novel ini ditengah kesibukan UKK :p, dan sebelum UKK saya baru menamatkan seri ke tiga The Maze Runner, jadi cara penulisan dan kisah Thomas masih terasa berat dilupakan. Jadi pas saya baca novel ini kesannya "kok gini sih?" atau "kok nggak kaya novel itu sih?". Memang setiap penulis mempunyai ciri khas dan gaya bahasa penulisannya masing-masing dan saya yang hanya seorang remaja labil yang belum profesional berhak apa buat mengkritik mereka.
Tapi yang saya sangat sayangkan dari novel cantik seperti ini adalah kurangnya penggambaran latar dan tokoh yang menjadikan saya bingung dalam mengikuti cerita (atau mungkin ini hanya imajinasi saya yang tidak terlatih). Contohnya, penggambaran The Pit yang tak bisa saya bayangkan dengan baik, dan sebagian wilayah di daerah Dauntless, lalu salah satu tokoh teman Tris yang berasal dari Dauntless yaitu Uriah. Sampai akhir buku pertama dan berlanjut ke setengah buku ke 2, saya menganggap Uriah itu adalah perempuan. Nah, pas di buku ke dua, pas terjadi suatu kejadian, saya baru nyadar bahwa Uriah itu laki :3. Dan karena penggambaran latar di novel dystopian itu adalah salah satu hal mutlak.
Masih ada lagi, kenapa penggambaran Divergent yang menjadi pokok utama dalam cerita ini kok nggak di jelaskan dengan rinci, apa yang menyebabkan pemerintah takut? Apa kelebihan Divergent selain membodohi simulasi? Terus, kok seorang anak yang baru berusia 16 tahun bisa melakukan hal-heroik-yang-berbahaya dengan agak mudah?
Tapi overall, saya lumayan suka buku ini. Lumayan buat ngisi waktu luang disela-sela kesibukan :3. Saya rekomendasikan buat kalian yang suka sama novel action yang cukup ringan. Saya kasih 7 dari 10 bintang  buat debutnya mbak Veronica Roth ^^.


Buat kalian yang masih ragu buat nerusin ato nggak baca trilogy ini, saya rekomendasikan buat nerusin aja deh. Ternyata dibuku kedua lebih banyak konflik, kejutan, dan actionnya :D. Tapi itu tergantung anda sekalian ^^


Mau Move On? Coba Lagu Ini

Rekomendasi lagu buat kamu yang coba move on (versi saya)
Assalamualaikum wr.wb
Hai guys, long time no see. Gimana puasanya? Semoga dilancarkan dan diberi barokah yah ^^. Aamiin. Nah dari judul diatas udah tau kan apa yang mau saya bahas disini sekarang :D
Oke, beberapa saat lalu memang kata move on nih lagi buming. Yah semua yang mampir atau nggak sengaja kejeblos link dan masuk postingan saya ini pasti udah tau dong apa artinya move on? Kalo yang belum tau, mending search dulu gih, saya males bahas nya disini.


Dari pada nih postingan makin panjang gak jelas, mending langsung kita cek aja list lagunya.
  • Ran – Begitu Saja
Nah menurut saya, lagu ini ngewakilin buat kalian yang diselingkuhin sama pacar mantannya. Ya, karena nyadar itu dia dengan senang hati menyilahkan mantannya pergi sama selingkuhannya.
Nih potongan liriknya: Mau download? klik link ini
Terimakasih kau tlah mendua
Silahkan pergi dari hidupku.
 Mau download? klik link ini
  • Sheila On 7 – Mudah Saja

Siapa yang nggak tau band yang satu ini? Biar pun pamornya mulai menurun tahun-tahun belakangan ini, band favorit saya ini memang jago bikin lirik yang sederhana tapi maknanya dalem *cieelah. Nah lagu ini sukses bikin beberapa temen saya yang susah move on jadi berhasil :D nih dibagian ini
Dia bilangKau harus bisa seperti akuYang sudah biarlah sudah
Jadi si mantan aja bisa move on, kok lu nggak gitu. Mau download? klik link ini
  • Geisha – Lumpuhkanlah ingatanku

Nah, kalau yang satu ini mah nggak usah di bahas lagi. Dari judulnya aja udah ketauan kan. Mau download? klik link ini

  • Tulus – Baru

Lagu dari bang tulus ini emang bikin semangat, buat move on juga cocok. Nunjukin lo bisa move on dan jadi orang yang lebih baik dan lebih kualirt bahkan tanpa si mantan. Semua liriknya memotivasi menurut saya =D. Mau download? klik link ini
  • Taylor Swift  - We Are Never Ever Getting Back Together
Kalian masih belum bisa move on juga? Oh, ayolaah~ coba dengerin lagu ini. Mau download? klik link ini

Nah, sekian lagu-lagu yang nyemangatin kalian yang galau :D. Ini nggak ngejamin kalian bakal langsung move on pas dengerin lagu-lagu ini loh ya. Keinginan dan selera masing-masing pastinya beda. Saya cuma berusaha bikin kalian yang mau move on buat semangat.
Jangan lupa isi buku tamu dan tinggalkan komentar yah ^^. Buat bikin saya makin semanget ngisi blognya ^^
Okay, see you later.
Wassalamualaikum wr. wb

Sunday 27 April 2014

Resensi Novel The Elfstones of Shannara (Batuan Sihir Elf) #2 Shannara


Resensi Novel Batuan Sihir Elf



Judul Buku: The Elfstonnes of Shannara (Batuan Sihir Elf)
Penulis: Terry Brooks
Edisi/ Tahun Terbit: Cetakan I, Mei 2012
Penerbit: Dastan Books
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penyunting:Titis Wardhana
Tebal Buku: 752 hal; 14 x 21 cm
ISBN: 978-602-9267-99-0

Waah aku suka banget sama bukunya :D its the amazing fiction world :D
Yah walau pun aku nggak baca buku pertamanya, tapi penggambaran buku pertama dibuku ini udah cukup jelas kok. Aku baru mulai “meraba-raba” gendre apa yang mungkin aku sukain, tapi kayanya aku mulai bener-bener suka sama gendre fiksi kaya gini :3.
Aku suka penggambaran tokohnya, alur ceritanya juga seru banget. Dari mulai dari penggabaran pohon ajaib bernama Ellcrys yang mulai sekarat, padahal didalam Ellcrys terdapat suatu kurungan yang mengurung semua jenis iblis dari mulai iblis yang terkuat hingga yang terlemah. Kurungan ini dinamakan kurungan Forbidding. Dengan sekaratnya Ellcrys, kurungan Forbidding pun mulai melemah sehingga beberapa iblis terkuat dapat menembusnya. Mereka dinamanakan Reaper si pencabut nyawa, Changeling si penukar tubuh, dan yang terkuat adalah DagdaMor. Konon kekuatan DagdaMor setara dengan para Druid—ahli nuzum.
Yang dapat membantu Ellcrys untuk terlahir kembali hanyalah Golongan Terpilih—orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melayani Ellcrys selama setahun penuh. Tetapi semua Golongan Terpilih sudah dibantai habis oleh Reaper. Dan yang tersisa hanyalah seorang Golongan Terpilih. Satu-satunya anak perempuan yang tepilih dalam jangka waktu 500 tahun, Amberle Elessedil—cucu dari raja bangsa elf, Eventine Elessedil.
Amberle harus membawa benih Ellcrys ke Bloodfire yang terletak di Safehold. Sedangkan Safehold terletak disebuah lembah yang dihuni Penyihir Kembar yaitu lembah Hollows. Hollows terletak didaerah menyeramkan bernama Wilderun. Amberle tidak sendirian, dia dibantu oleh seorang lelaki yang masih belajar menjadi seorang tabib, Wil Ohmsford—cucu dari Shea Ohmsford. Wil dibujuk oleh seorang pengelana yang sekaligus Druid terakhir yaitu Allanon. Dengan berbekal batu elf, Wil dan Amberle menghadapi semua rintangan untuk menemukan Bloodfire.
Sementara Amberle yang di temani Wil melakukan perjalanan mereka hanya berdua--setelah pasukan yang ditugaskan untuk melindungi mereka tewas dibantai oleh Reaper (lagi)--Raja Eventine, Ander, Arion, Allanon dan pasukan kerajaan yang tersisa berusaha menghadang para iblis yang tidak lama lagi akan segera keluar dari kurungan Forbidding. Raja berusaha mencari bantuan ke pada ras lain. Namun, akan kah ada bala bantuan yang datang untuk membantu bangsa Elf melindungi Alborlon? Baca saja bukunya yah ^^
Tapi ada yang bikin aku kecewa. Kenapa penggambaran tempatnya nggak bikin aku wah gitu, jadi kurang masuk ke dunianya. Atau cuma gara-gara imajinasi aku yang kurang yah? Terus masih ada lagi, aku juga cukup kecewa di endingnya. Ini maksudnya mau sad ending atau gimana? Kok nggak puas di endingnya yah? Kok nge gantung nggak jelas. Kenapa bisa Amberle tiba-tiba jadi gitu? Kenapa nggak ada ucapan perpisahan antara Amberle sama Wil? Kenapa Wil nggak coba ngedeketin Amberle yang udah berubah buat coba bercakap-cakap? *yaelah banyak banget*
Dibuku ini lagi-lagi saya mendapat banyak pelajaran dari Wil dan Amberle. Dari perjalanan mereka, dari perjuangan, pengorbanan. Overall, aku menikmati alur dan perjalanan menegangkan yang ditempuh Wil dan Amberle untuk membuat Ecllyrs terlahir kembali.
Tapi pada akhirnya aku nikmatin juga bacanya ^^. Nggak terlalu kecewa deh ;) dagdigdugnya dapet, penasarannya juga dapet, tapi romance nya kurang kayanya :D haha.

Resensi Novel Blue Bloods (Darah Biru), Melissa de la Cruz


Resensi Novel Kelahiran Seorang Darah Biru


Judul Buku: Blue Bloods (Darah Biru)
Penulis: Melissa de la Cruz
Edisi/ Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2011
Penerbit: Gagas Media
Penerjemah: Christine Lianita Tumangkeng
Editor: Ayuning
Tebal Buku: x + 358 hlm; 14 x 20 cm
ISBN: 979-780-490-9
Novel Melissa de la Cruz ini salah satu novel fiksi yang jadi favorit saya. Novel ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Schuyler Van Alen atau biasa dipanggil sky. Disini diceritakan bahwa golongan darah biru atau vampir ini mempunyai wajah yang cantik dan tampan serta tubuh yang proporsional. Begitu juga dengan Schuyler. Tapi kecantikannya tertutupi dengan kebiasaannya memakai pakaian-pakian lusuh.
Schuyler terlahir dari keluarga Van Alen. Keluarga Van Alen adalah keluarga yang terpandang dan kaya pada masa lalu, tapi kini keluarga Van Alen mengalami kemunduran atau bahasa kasarnya menjadi keluarga yang miskin. Semenjak ibunya Allegra Van Alen (Gabrielle, The Uncorrupted, the Virtuous, the Messenger, Archangel of the Light) koma bertahun-tahun lalu—karena suatu alasan yang tidak akan saya sebutkan disini, dan ayahnya Stephen Chase—seorang Darah Merah—yang meninggal sebelum ia lahir. Sky tinggal bersama neneknya yaitu Cordelia Van Alen.
Ia bersekolah di Duchesne, sekolah yang sangat terkenal di New York, dengan sebagian besar murid berasal dari keluarga terpandang di kota itu. Tapi Sky tidak pernah merasa nyaman bersekolah di Duchesne karena di sekolah itu ada kelompok penguasa yang sombong. Mereka adalah Madeleine “Mimi” Force (Azrael, Angel of Death, Twin Angel of the Apocalypse) dan teman-temannya yang kaya raya. Sementara itu, Benjamin “Jack” Force (Abbadon, Angel of Destruction, Twin Angel of the Apocalypse, the Unlikely, Destroyer of Worlds) saudara kembar Mimi sangat baik terhadap Schuyler. Hal itu membuat Mimi semakin membenci Schuyler.
Kejadian-kejadian aneh mulai muncul di kehidupan Schuyler. Misalnya saat ia menjenguk ibunya yang koma di rumah sakit, ia melihat seorang laki-laki yang tengah menangis di samping tempat tidur ibunya. Ketika Schuyler membuka pintu, lelaki itu menghilang. Hal aneh lainnya adalah pembuluh darah biru di lengan Schuyler tampak di permukaan kulitnya dan membentuk sebuah mozaik yang indah. Schuyler juga sering mengalami kejadian seakan ia berada di masa lalu. Belum lagi kabar tentang meninggalnya Aggie, salah satu teman Mimi dengan tragis. Aggie meninggal tanpa tersisa satu tetes darahpun di dalam tubuhnya.
Suatu waktu, Schuyler diundang oleh organisasi bernama Komite untuk melakukan pertemuan. Pada awalnya Schuyler tidak menyukai hal itu karena Komite tidak mengundang Oliver dan Dylan. Selain itu, Mimi Force dan kawan-kawannya juga tergabung dalam Komite.
Di pertemuan Komite, Schuyler dihadapkan pada kenyataan bahwa ia adalah seorang Darah Biru atau dengan kata lain vampir. Hal yang sangat bodoh dan tak masuk akal, pikir Schuyler. Namun, pikirannya berubah ketika ia melihat Jack Force ikut menghadiri pertemuan, yang berarti Jack juga seorang vampir
Setelah pertemuan Komite itu, Schuyler menjadi dekat dengan Bliss, kawan dari Mimi. Ia juga semakin dekat dengan Jack Force. Namun, Oliver menjauhi Schuyler karena ia tak menyukai Jack. Dan alasan lain Oliver menjauhi Schuyler karena dia tidak bisa menerima kenyataan kalau Schuyler adalah seorang vampir—walau dia juga sudah tahu sebelumnya bahwa Schuyler adalah vampir. Oliver sendiri ternyata adalah seorang penghubung keluarga Schuyler. Penghubung bertugas membantu para Darah Biru untuk berbaur dalam masyarakat modern.
Suatu malam, Schuyler  diserang oleh makhluk tak tampak bermata merah. Makhluk itu sangat transparan dan ia menghisap darah biru Schuyler . Kemudian Schuyler  mengetahui bahwa di dunia ini ada makhluk yang di sebut Darah Perak. Darah Perak sebenarnya dalah sesama Vampir. Hanya saja Vampir yang satu ini tidak memilih Darah Merah sebagai mangsanya. Darah Perak memburu dan meminum habis darah sesama Vampir. Diminum Habis, itulah satu-satunya cara bagi Vampir untuk mati. Karena dalam novel ini Melissa menceritakan Vampir adalah makhluk yang kekal abadi, mereka di usir dari firdaus dan dikutuk hidup di bumi dengan meminum darah. Mereka tidak bisa mati. Setidaknya tidak sungguh-sungguh mati. Mereka akan ber-renkarnasi di kehidupan selajutnya.
Schuyler yang telah berbaikan dengan Oliver kemudian mencari-cari informasi tentang Darah Perak. Di tengah kesibukan itu, nenek Schuyler meninggal dunia. Sebelum meninggal, nenek Schuyler berkata bahwa Schuyler adalah orang yang istimewa seperti ibunya. Nenek Schuyler juga berpesan pada Schuyler untuk memusnahkan para Darah Perak yang meresahkan.
Ending dari buku ini masih menggantung karena ini adalah buku berseries. Saya belum nemu lanjutan novelnya yang ke dua. Kalau kalian daerah Bandung tau dimana toko buku yang jual terusan novel ini, email saya yah ;) Ada beberapa hal yang saya sayangkan disini salahsatunya kenapa ceritanya kok terkesan rumit yah?
Kalau kalian suka sama novel fantasi yang ada bumbu-bumbu misterinya, saya recommend banget buku ini deh. Kalau rating nya saya kasih 4 dari 5 bintang ;)

to this post:
  •  Resensi Novel Darah Biru
  • Resensi Blue Blood Melissa de la Cruz Bahasa Indonesia
  • Review Novel Blue Blood Darah Biru Melisa de la Cruz Bahasa Indo
  • Resensi #1 Blue Blood series