Resensi Novel Kelahiran Seorang Darah Biru
Judul Buku:
Blue Bloods (Darah Biru)
Penulis: Melissa de la Cruz
Edisi/ Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2011
Penerbit:
Gagas Media
Penerjemah:
Christine Lianita Tumangkeng
Editor: Ayuning
Tebal Buku: x + 358 hlm; 14 x 20 cmISBN: 979-780-490-9
Novel Melissa de la Cruz ini salah
satu novel fiksi yang jadi favorit saya. Novel ini bercerita tentang seorang
gadis yang bernama Schuyler Van Alen atau biasa dipanggil sky. Disini
diceritakan bahwa golongan darah biru atau vampir ini mempunyai wajah yang
cantik dan tampan serta tubuh yang proporsional. Begitu juga dengan Schuyler.
Tapi kecantikannya tertutupi dengan kebiasaannya memakai pakaian-pakian lusuh.
Schuyler terlahir dari keluarga Van
Alen. Keluarga Van Alen adalah keluarga yang terpandang dan kaya pada masa
lalu, tapi kini keluarga Van Alen mengalami kemunduran atau bahasa kasarnya
menjadi keluarga yang miskin. Semenjak ibunya Allegra Van Alen (Gabrielle, The Uncorrupted, the Virtuous, the Messenger, Archangel of the
Light) koma bertahun-tahun lalu—karena suatu alasan yang tidak akan
saya sebutkan disini, dan ayahnya Stephen Chase—seorang Darah Merah—yang meninggal
sebelum ia lahir. Sky tinggal bersama neneknya yaitu Cordelia Van Alen.
Ia bersekolah di Duchesne, sekolah
yang sangat terkenal di New York, dengan sebagian besar murid berasal dari
keluarga terpandang di kota itu. Tapi Sky tidak pernah merasa nyaman bersekolah
di Duchesne karena di sekolah itu ada kelompok penguasa yang sombong. Mereka
adalah Madeleine “Mimi” Force (Azrael, Angel of Death, Twin Angel of the Apocalypse) dan
teman-temannya yang kaya raya. Sementara itu, Benjamin “Jack” Force (Abbadon, Angel of Destruction, Twin Angel of
the Apocalypse, the Unlikely, Destroyer of Worlds) saudara kembar Mimi sangat baik
terhadap Schuyler. Hal itu membuat Mimi semakin membenci Schuyler.
Kejadian-kejadian aneh mulai muncul di kehidupan
Schuyler. Misalnya saat ia menjenguk ibunya yang koma di rumah sakit, ia
melihat seorang laki-laki yang tengah menangis di samping tempat tidur ibunya.
Ketika Schuyler membuka pintu, lelaki itu menghilang. Hal aneh lainnya adalah
pembuluh darah biru di lengan Schuyler tampak di permukaan kulitnya dan
membentuk sebuah mozaik yang indah. Schuyler juga sering mengalami kejadian
seakan ia berada di masa lalu. Belum lagi kabar tentang meninggalnya Aggie,
salah satu teman Mimi dengan tragis. Aggie meninggal tanpa tersisa satu tetes
darahpun di dalam tubuhnya.
Suatu waktu, Schuyler diundang oleh organisasi bernama
Komite untuk melakukan pertemuan. Pada awalnya Schuyler tidak menyukai hal itu
karena Komite tidak mengundang Oliver dan Dylan. Selain itu, Mimi Force dan
kawan-kawannya juga tergabung dalam Komite.
Di
pertemuan Komite, Schuyler dihadapkan pada kenyataan
bahwa ia adalah seorang Darah Biru atau dengan kata lain vampir. Hal yang
sangat bodoh dan tak masuk akal, pikir Schuyler. Namun, pikirannya berubah
ketika ia melihat Jack Force ikut menghadiri pertemuan, yang berarti Jack juga
seorang vampir
Setelah pertemuan
Komite itu, Schuyler menjadi dekat dengan Bliss, kawan dari Mimi. Ia juga
semakin dekat dengan Jack Force. Namun, Oliver menjauhi Schuyler karena ia tak
menyukai Jack. Dan alasan lain Oliver menjauhi Schuyler karena dia tidak bisa
menerima kenyataan kalau Schuyler adalah seorang vampir—walau dia juga sudah
tahu sebelumnya bahwa Schuyler adalah vampir. Oliver sendiri ternyata adalah
seorang penghubung keluarga Schuyler. Penghubung bertugas membantu para Darah
Biru untuk berbaur dalam masyarakat modern.
Suatu
malam, Schuyler
diserang oleh makhluk tak tampak bermata
merah. Makhluk itu sangat transparan dan ia menghisap darah biru Schuyler .
Kemudian Schuyler
mengetahui bahwa di dunia ini ada makhluk yang
di sebut Darah Perak. Darah
Perak sebenarnya dalah sesama Vampir. Hanya saja Vampir yang satu ini tidak
memilih Darah Merah sebagai mangsanya. Darah Perak memburu dan meminum habis darah sesama Vampir.
Diminum Habis, itulah satu-satunya cara bagi Vampir untuk mati. Karena dalam
novel ini Melissa menceritakan Vampir adalah makhluk yang kekal abadi, mereka
di usir dari firdaus dan dikutuk hidup di bumi dengan meminum darah. Mereka
tidak bisa mati. Setidaknya tidak sungguh-sungguh mati. Mereka akan
ber-renkarnasi di kehidupan selajutnya.
Schuyler
yang telah berbaikan dengan Oliver kemudian mencari-cari informasi tentang
Darah Perak. Di tengah kesibukan itu, nenek Schuyler meninggal dunia. Sebelum meninggal,
nenek Schuyler berkata bahwa Schuyler adalah orang yang istimewa seperti
ibunya. Nenek Schuyler juga berpesan pada Schuyler untuk memusnahkan para Darah
Perak yang meresahkan.
Ending dari buku ini masih
menggantung karena ini adalah buku berseries.
Saya belum nemu lanjutan novelnya yang ke dua. Kalau kalian daerah Bandung tau
dimana toko buku yang jual terusan novel ini, email saya yah ;) Ada
beberapa hal yang saya sayangkan disini salahsatunya kenapa ceritanya kok
terkesan rumit yah?
Kalau
kalian suka sama novel fantasi yang ada bumbu-bumbu misterinya, saya recommend
banget buku ini deh. Kalau rating nya saya kasih 4 dari 5 bintang ;)
to this post:
to this post:
- Resensi Novel Darah Biru
- Resensi Blue Blood Melissa de la Cruz Bahasa Indonesia
- Review Novel Blue Blood Darah Biru Melisa de la Cruz Bahasa Indo
- Resensi #1 Blue Blood series
0 comments:
Post a Comment