Sunday, 27 April 2014

Resensi Novel Sashenka, Simon Montefiore

 Resensi Sang Kamerad Rubah Salju



Judul Buku: Sashenka
Penulis: Simon Montefiore
Edisi/ Tahun Terbit: Cetakan I, Juni 2010
Penerbit: Alfabet
Penerjemah: Yanto Mustofa dan Ida Rosdalina
Editor: A. Fathoni

Di buku ini Simon S Montefiore membagi cerita menjadi tiga bagian dengan berbagai sudut pandang. Pertama adalah kisah Sashenka yang berlatar St. Petersburg tahun 1916. Sashenka adalah putri pasangan pebisnis militer berdarah Yahudi, Samuil Zeitlin, dengan seorang wanita desa yang kemudian menjadi pesolek aristokrat, Ariadna. Tuan besar Zeitlin yang sibuk menjilat petinggi-petinggi Tsar agar ia yang berdarah Yahudi bisa mendapat tempat atau kedudukan di samping petinggi Tsar. Memang dibuku ini diceritakan bahwa kaum Yahudi pada masa revolusioner ini berada ditingkat yang rendah. Sedangkan Ariadna yang beruntung untuk menumpang status sosial dan menumpang hidup karena menikahi Zeitlin, sama sekali tidak mencintai dan menyayangi anaknya bersama Zeitlin, Sashenka.

Ditengah-tengah ketidak harmonisan keluarganya, Sashenka berubah menjadi seorang gadis yang kuat dan berpendirian berkat pengasuhnya, Audrey Lewis atau biasa di panggil Lala. Ketidak harmonisan keluarganya dan kerenggangan Sashenka dengan orang tuanya ternyata dimanfaatkan oleh pamannya yaitu Mandel Barmakid untuk menjadikan Sashenka sebagai penjuang Bolshevik dan mendukung gerakan subversif. Setelah mendapat ilmu dari pamannya, Sashenka resmi menjadi Kamerad dengan nama sandi Rubah Salju. Ditengah perjuangannya, ia harus berurusan dengan seorang polisi bernama Kapten Sagan yang berusaha menghalangi segala perjuangan revolusi Sashenka.

Bagian kedua bersetting di Moskow tahun 1939. Disini Sashenka sudah hidup mapan sebagai seorang istri dari Vanya Palitsyn, anggota NKVD. Dan mempunyai dua orang anak. Yang pertama adalah Snowy, seorang gadis kecil cantik, manis dan pintar. Terus yang ke dua adalah Carlo, penyayang dan sama-sama pintar (turunan dari Sashenka dan Vanya pastinya). Tapi suatu saat akibat perselingkuhan Sashenka bersama Benya Golden—penulis, Sashenka dan Vanya harus di tangkap dan terpisah dari kedua anaknya yang sangat mereka sayangi. Nah dibagian ini mulai muncul beberapa masalah yang bener-bener pelik. Tapi ada beberapa bagian yang mengandung *maaf adegan dewasa yah? Yang tentunya mengakibatkan saya melewati beberapa halaman. Dibagian ini Sashenka banyak sekali berkorban baik itu keluarga, perasaan, cinta.. Dan tentunya banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapatkan dari bagian ini.

Nah bagian terakhir ini bersetting di Kaukasus, London, Moskow 1994. Sudah jelas tahunnya sangat berbeda jauh dengan tahun di bagian ke dua. Di bagian ini Montefiore menyajikan cerita dari sudut pandang Katinka Vinsky, seorang mahasiswi dari Universitas Moskow yang diberikan suatu pekerjaan dari seorang bangsawan tua bernama Roza Getman untuk menelusuri asal usul keluarganya. Sisanya tidak akan saya sebutkan, silahkan baca sendiri yah ;) nah saya sangat menyukai bagian ini. Mungkin karena tahunnya tidak terlalu lawas sehingga saya membayangkan setting tempatnya juga lebih mudah. Dan karena dari sudut pandang remaja, bacaannya tidak terlalu berat.

Saya sangat merekomendasikan novel ini bagi anda-anda yang suka novel bergenre Sejarah. Perjuangan Sashenka untuk mendapatkan suatu kebebasan bagi para buruh, sangat mendebarkan saya rasa. Dengan penyusunan konflik yang tepat dan alur yang mengalir lembut, membuat saya banyak belajar dari buku yang diambil dari kisah nyata ini.

0 comments:

Post a Comment