Rating: *****
Sinopsis:
Api pemberontakan sudah tersulut. Dan Capitol ingin membalas dendam.
Katniss Everdeen berhasil keluar sebagai pemenang Hunger Games bersama
Peeta Mellark. Tapi kemenangan itu menyulut kemarahan Capitol. Kemenangan
Katniss ternyata membangkitkan semangat pemberontakan di beberapa distrik untuk
menentang kekuasaan Presiden Snow yang kejam.
Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk
distrik dalam Tur Kemenangan. Satu-satunya cara meredam keinginan penduduk
untuk memberontak adalah dengan membuktikan bahwa dia dan Peeta saling
mencintai tanpa adanya keraguan sedikit pun. Jika gagal, keluarga dan semua
orang yang disayangi Katniss menjadi taruhannya…
Aku belum bisa move on dari dunia fiksi
yang bikin ketagihan. Capitol dengan keanehannya, Panem dengan semua Distrik
dan misteri yang tersimpan di setiap distrik, dan tentunya siapa lagi selain
Katniss dan Peeta dengan kisah cinta yang bikin penasaran :D.
Oke, udah ngomongin Peeta berarti
ngomongin Hunger Games dong :D. Ini sekuel dari novel pertamanya The Hunger Games. Sedikit review novel Catching Fire nya dari
saya ^^
Pertama,
covernya. Lagi-lagi dimulai dari cover :D. Masih menampakan gambar burung
Mockingjay. Tapi agak berbeda dengan burung Mockingjay yang di buku pertama,
burung di buku ini mungkin udah siap-siap buat terbang kali yah :D. Mewakili
sosok Katniss yang mulai berani menebarkan benih-benih pemberontakan.
Kedua,
setting tempat. Oke seperti halnya buku-buku fantasi. Pasti penggambaran
tempatnya harus detail sampai ke hal-hal kecil kan buat bikin pembaca gampang
ngebayangin gimana tempat sang tokoh beraktivitas. Nah, di novel ini juga saya
bener-bener nyaman bacanya. Saya bener-bener kaya ikut ngerasain berdiri di
distrik 12, hutannya, desa pemenang, capitol, juga arena Quarter Quell.
Ketiga,
penokohan. Nah, orang-orang yang baca review ini berarti udah pernah baca buku
yang pertamanya dong. Yups, siapa yang gak kenal dengan sang tokoh utama dan
sang pemanggang roti? :D Katniss Everdeen and Peeta Mellark *prokprokprok.
Memang nggak bisa di sangkal lagi, Suzanne Collins semakin aktif menampilkan
keberanian Katniss dan kehangatan Peeta dengan santai dan tidak tergesa-gesa.
Bener-bener bikin saya susah berhenti cuman buat ngambil minum aja :p. Ditambah
lagi, di buku kedua ini makin banyak tokoh-tokoh keren yang muncul. Salah
satunya ada Johanna Madson, Finnick Odair, Mags, Beete, Brutus, dkk. Nah siapa
disini yang bakalan jadi sekutu dan siapa yang bakal jadi musuh? Let’s read it
first ^^
And
last, alur. Seperti biasa, Collins memang pandai bermain kata-kata yang
ngucek-ngucek perasaan aku :D. Alurnya berjalan dengan lembut, mengalir. Nggak
tergesa-gesa gitu. Bikin saya nebak-nebak kejadian selanjutnya. Konflik yang
dikemas dengan rapi untuk hasil yang gereget dan bikin kangen. Ending yang menggantung
disetiap chapter bikin aku susah berhenti buat terus-terusan balik halamannya.
Oh iya, disini mulai keliahatan Katniss sebenernya suka sama siapa (maksud saya
Peeta atau Gale). Sebenernya aku lebih suka adegan-adegan yang pas di arena
Quarter Quell 75. Lebih menegangkan dan makin banyak bumbu-bumbu romance nya :p
kkkk.
Sangat
sedikit sekali kekurangan di buku ini menurut saya. Karena tentu saja buku
kedua ini bisa dibilang lebih baik dari buku pertamanya :D. Tapi bagaimana pun
kan Tidak ada gading yang tak retak yah
menurut saya dibagian awalnya Collins hampir bikin saya ngelewatin beberapa
halaman karena ntah kenapa di awal-awal buku kok rasanya boring yah? terlalu
lambat menurut saya. Tapi ini tertutupi kok dengan alur yang padat dengan
informasi ;). Terus diawal-awal juga terlalu terpaku sama Gale :p WHERE IS
PEETA? WHERE IS THE BREAD BOY? :p haha maksa banget yah :p Tapi aku suka banget
sama same novel ini this is perfect I think.
Buku
ini udah difilmkan ;) aku juga udah nonton filmnya *telat. Tapi ada beberapa
hal yang bikin saya kecewa difilmnya :( lain kali saya bikin postingan apa-apa
aja yang ilang dari novel ini di film Catching Fire. Ini penampakan cover
filmnya ;)
"Ingatlah siapa musuhmu yang sebenarnya"
“TIKTOK, TIKTOK, TIKTOK”
Regard, Syiffa
0 comments:
Post a Comment