Insurgent by Syiffa Octariyani |
Sinopsis Insurgent:
Satu pilihan bisa mengubahmu atau justru menghancurkanmu
Konsekuensi pilihan yang diambilnya membuat Tris terjebak dalam faksi penghianat yang membunuh keluarganya. Kini Tris harus mencoba menyelamatkan orang-orang yang disayanginya.
Juga dirinya sendiri, sementara benaknya dikacaukan oleh berbagai pertanyaan tentang kesetiaan, identitas, dan pengampunan.
Ketika ancaman perang dan perpecahan faksi semakin mengancam, Tris harus memutuskan, tetap pada identitasnya sebagai Dauntless atau munculkan dirinya yang sejati.
Sebagai Divergent.
Sebuah identitas yang dianggap berbahaya dan dihindari semua faksi.
Lanjutan seri Divergent yang menjadu Best Fantasy Book di Goodreads Choise Award
ini tak mengecewakan pembaca.
Seru, menegangkan, juga dibumbui dengan kisah cinta, patah hati, dan filosofi menggugah tentang manusia dan kehidupan.
Setelah penyerangan pemimpin faksi Erudite—Jeanine—terhadap
faksi Abnegation dengan dibantu oleh faksi Dauntless—faksi Tris—baik dengan
sengaja atau pun dalam pengaruh serum, telah membunuh banyak warga faksi
Abnegation. Tris terus menerus dibayangi oleh kematian Will serta kedua orang
tuanya sehingga ia tidak sanggup menembak.
Tris bersama rombongan kecilnya yang berangkat dari
markas Dauntless dibuku pertama, melanjutkan perjalanan ke perbatasan faksi
Amity. Tanpa disangka, karena faksi Amity sangat dekat dengan faksi Erudite
mereka lebih memilih untuk tidak memihak faksi mana pun dan menjadikan faksi
Amity menjadi rumah aman bagi semua faksi yang sedang berperang. Tapi ditambah
dengan Amity yang kurang senang dengan faksi Dauntless yang mereka anggap serampangan
dan selalu membuat keributan, mereka merasa tidak nyaman untuk memihak Tris dan
Tobias.
Marcus, mantan pemimpin Abnegation sekaligus ayah
Tobias yang kejam, ternyata mempunyai sebuah rahasia yang selama ini berusaha
Jeanine rebut dari faksi Abnegation. Saat faksi Dauntless menyerbu faksi Amity
untuk mencari mereka, Tris bersama rombongannya pun tidak tinggal diam. Mereka
melarikan diri ke tempat para factionless.
Ternyata para factionless mempunyai tujuan
yang sama dengan mereka, yaitu menghancurkan Jeanine dan faksi Erudite.
Setelah mereka berkunjung ke faksi Candor untuk
meminta bantuan dan mencari perlindungan, Tris dan Tobias dipaksa untuk jujur
didepan seluruh warga Candor dan Dauntless dengan menggunakan serum kejujuran.
Setelah beberapa saat berlindung didalam markas Candor, lagi-lagi bangsa
Dauntless pembelot menyerbu dan menembakan jarum yang berisi serum agar bangsa
Candor siap dikendalikan oleh Jeanine.
Apa yang akan Tris beberkan didepan seluruh warga
Candor? Apakah warga Candor akan turut membantu mereka dalam bertarung melawan
Jeanine? Akankah Tobias mempercayainya bahwa Marcus memiliki rahasia yang harus
mereka ketahui? Siapa diantara kelompok mereka yang ternyata penghianat? Siapa
yang sebenarnya harus Tris percayai? Silahkan baca sendiri novelnya ^^.'
Review
Saya:
Sebelum saya melanjutkan membaca novel ini, saya
sempat ragu mau dilanjut atau nggak. Karena dibuku pertama saya tidak cukup
menikmatinya. Tapi akhirnya saya lanjutin juga karena penasaran :3. Dan
ternyata saya nggak kecewa karena memilih untuk melanjutkan trilogy ini.
Kalau di buku sebelumnya menceritakan tentang Tris
yang sedang dalam masa inisiasi dan kisah cintanya dengan Four, dibuku ini
lebih banyak konflik yang menggugah saya untuk nggak berhenti baca. Gimana
nggak, dibuku ini penulis lebih banyak menceritakan tentang faksi Amity dan
Candor secara menyeluruh yang dibuku pertama hanya disebut-sebut saja. Kan saya
jadi penasaran :3. Dan dinovel ini saya menikmati dan menemukan hal-hal yang
menjadi ciri novel dystopian. Dibuku ini banyak karakter baru dengan bermacam karakter
yang bikin cerita makin menarik. Seperti Peter dan Edward yang dimunculkan
kembali.
Tapi seperti biasa ada hal-hal yang sukses membuat
saya agak bosan. Seperti kisah Tris dan Tobias lalu ditengah buku saya kembali
kebiasaan lama saya yang lewat-lewat beberapa baris karena bosan. Menurut saya novel ini lebih seperti novel romance yang dibumbui action :3. Tapi saya tetep saja suka :p.
Saya kasih ratting 8 dari 10 bintang. Tapi jujur
saya lebih milih series The Maze Runner atau The Hunger Games :).