Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi
Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi
untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan
membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan
untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi
karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa
Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian
dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme
ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.
Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans
Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Matahari adalah bintang. Matahari
mempunyai lapisan gas dengan berbagai rapatan. Matahari adalah pusat
tata surya kita.
A. SISTEM TATA SURYA
1. Susunan Tata Surya
Tata surya adalah
susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya
dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi
matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet,
satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid.
Perhatikan Gambar berikut ini.
Peredaran benda langit
yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari
disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips.
Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar,
sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain
berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut
rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan
pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan
salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan
matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga
sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat
celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus
2006, para astronom masih berpendapat ada sembilan planet dalam tata
surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke
timur, kecuali Venus dan Uranus. Setiap planet mempunyai kala revolusi
dan kala rotasi yang berbeda-beda.
Planet tidak bisa
memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya yang diterima
dari matahari. Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni Astronomi
Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi
sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti
dengan deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal
24 Agustus 2006 di tata surya terdapat 8 planet. Ukuran antara planet
satu dengan yang lain berbeda. Begitu pula jaraknya terhadap matahari.
Planet yang terdekat terhadap matahari mempunyai kala revolusi terkecil.
Data planet-planet dalam tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel .
c. Komet
Komet berasal dari
bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet
menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari
dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat
padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet
menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
Bagian-bagian komet, yaitu:
- Inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
- koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
- ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu
mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor komet terdorong oleh radiasi dan angin matahari.
Kebanyakan komet tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan menggunakan
teleskop. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh
Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering
disebut sebagai bintang
berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda
langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit
Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil.
Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan
oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu
asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah
batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa
luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel.
Batuan-batuan ini
masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan
atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu
sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit
yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai
di permukaan bumi disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang tidak habis
terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Ada sebuah
meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar
hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer.
Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
f. Bulan
Bulan merupakan benda
langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan
juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga
berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga
gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya
tersusun secara rapi. Selama bergerak benda-benda itu tidak saling
bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada
masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang
menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi.
Namun, penyebab sesungguhnya adalah Sang Pembuat gaya gravitasi yaitu
Tuhan Yang Mahabesar.
B. MATAHARI SEBAGAI BINTANG
Orang-orang zaman dahulu untuk dapat
mencari dan menentukan arah dengan melihat rasi bintang di langit.
1. Matahari Sebagai Salah Satu Bintang
Benda langit di jagat
raya ini jumlahnya banyak sekali. Ada yang dapat memancarkan cahaya
sendiri ada juga yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri, tetapi
hanya memantulkan cahaya dari benda lain.
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri (sumber
cahaya). Matahari dan bintang mempunyai persamaan, yaitu dapat
memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan sebuah bintang yang
tampak sangat besar karena letaknya paling dekat dengan bumi.
Matahari memancarkan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang
elektromagnet. Gelombang elektromagnet tersebut adalah gelombang cahaya
tampak, sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan
gelombang mikro.
2. Sumber Energi Matahari
Sumber energi matahari
berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam inti matahari. Reaksi
fusi ini merupakan penggabungan atom-atom hidrogen menjadi helium.
Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi yang sangat besar.
Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara lain hidrogen (76%),
helium (22%), oksigen dan gas lain (2%).
3. Lapisan-Lapisan Matahari
Matahari adalah bola
gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu
inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
a. Inti Matahari
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian ini terjadi
reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti matahari
dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang dihasilkan dari
reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang
kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
b. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan
cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada
lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai
ketebalan sekitar 500 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer
matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai
lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah
yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
d. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai
lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan
dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi.
Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat
itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan.
Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan. 4. Gangguan-Gangguan pada Matahari
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering
menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan tersebut,
yaitu sebagai berikut.
- Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti
matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata
melainkan bergumpal-gumpal.
- Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang
sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan
matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga
dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari.
Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut
prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan
elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa
partikel ini dapat mencapai permukaan bumi.
Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet
bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan
bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang
disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi
gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora
Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis.
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat
menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas
tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.
History: