Sunday, 8 February 2015

Materi Ujian Praktek Pendidikan Agama Islam (PAI) SMAN 1 Ciparay 2015

Assalamualaikum wr. wb
Sebagai kakak kelas tertua di SMA, kita anak kelas XII pastinya patut untuk berbangga karena kita sudah melewati masa-masa senang-susah dan suka-duka selama hampir 3 tahun di SMA tercinta. Saya bersekolah di SMAN 1 Ciparay. Bisa dibilang SMA favorit di daerah Ciparay. Memang bukan favorit seperti SMAN 3 atau SMAN 5 Bandung, tapi saya bangga menghabiskan 3 tahun bersekolah di SMA ini.
Selain itu, sebagai kelas XII kita pasti disuguhkan dengan berbagai macam tuntutan tugas dan ujia yang tak henti-hentinya mengalir deras :D. Salah satunya " Ujian Praktek Pendidikan Agama Islam (PAI) SMAN 1 Ciparay 2015" ini. Saya akan memposting materi-materi ujian PAI pada tahun ajaran saya. Selamat menyimak.
  • Doa Sholat Dhuha

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shalihin.
  • Surah Al-A'laa
Audzubillahi minasyaitan nirrajim
Bismillahirrahmanirrahiim

1. Sabbihi isma rabbika al a'laa
2. alladzii khalaqa fasawwaa
3. walladzii qaddara fahadaa
4. walladzii akhraja almar'aa
5. faja'alahu ghutsaaan ahwaa
6. Sanuqri-uka falaa tansaa
7. illaa maa syaa-allaahu innahu ya'lamu aljahra wamaa yakhfaa
8. Wanuyassiruka lilyusraa
9. fadzakkir in nafa'ati aldzikraa
10. Sayadzdzakkaru man yakhsyaa
11. Wayatajannabuhaa alasyqaa
12. Alladzii yashlaa nnaara lkubraa
13. Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
14. Qad aflaha man tazakkaa
15. Wadzakara isma rabbihi fashallaa
16. Bal tutsiruuna alhayaata ddunyaa
17. Wa'alaakhiratu khayrun waabqaa
18. Inna haadzaa lafii shshuhufi l-uulaa
19. Shuhufi ibraahiima wamuusaa

  • Doa Setelah Tahajud
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ 

Allahumma lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa bika aamanntu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta wa laa ilaaha ghairuka wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah. 


  • Bacaan Sholat Jenazah
Takbir ke 3 dan ke 4 Solat Jenazah
Bacaan setelah takbir  ke tiga
Setelah takbir ke tiga, membaca doa di bawah ini :


اللهم اغْفِرْ لَهُ وارْحَمهُ وعافِهِ واعفُ عنه وأَكْرِمْ نُزولَهُ ووسِّعْ مَدخلَهُ واغْسِلْهُ بِماءٍ وثَلْج وبَرَدٍ ونَقِهِ من الخَطايا كما يُنَقَي الثَوبُ الأَبْيَضُ مِنِ الدَنَسِ وأَبْدِلْهُ دارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وأَهْلًا خَيْراً من أهلِهِ وَزَوْجًا خَيْراً مِن زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ القَبْرِ وعَذَابَ النارِ


Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannaar.

Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia,  ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun  sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.


Bacaan setelah takbir ke empat
Setelah takbir ke empat, membaca doa di bawah ini :

اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ


Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah

Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.

Thanks to:
http://www.belajar-fiqih.blogspot.com/2013/05/bacaan-sholat-jenazah-dan-artinya.html

Cerpen Terbaru: Jalan Menuju Surga


Jalan Menuju Surga
Karya: Syiffa Octariyani Sasmita

            Untaian permata bening mulai menggenang diatas sebuah gundukan tanah yang masih merah. Semerbak bau mawar dan kenanga diatasnya merayuku membayangkan bau surga. Rajutan tangis dan doa dari orang disekelilingku mulai terdengar seperti sebuah melodi layu.
            Kususuri sebuah nama yang terukir disebuah batu nisan yang tertancap diatas makam itu, Renaya Amalia Adirja. Seiring mengalunnya lantunan doa yang dibacakan oleh pak ustadz yang berdiri tak jauh denganku, saat itu pula kenangan tentang sahabatku mulai mengoyak kembali ingatanku.
***
            Kulirik jam tangan Gucci hitam yang melingkar dilengan kiriku untuk yang kesekian kalinya. Sudah setengah jam aku berdiri dipinggir jalan, tak biasanya ia tidak tepat waktu seperti ini. Kami berdua berencana pergi ke toko buku disekitar kota Bandung untuk mencari beberapa buku untuk tugas disekolah kami.
            Tak berapa lama, sebuah Scopy Hitam melaju mendekati tempatku berdiri. Beberapa meter dariku sudah terlihat sang pengendara melemparkan cengiran khasnya dengan menampilkan kawat gigi yang kali ini berwarna abu-abu yang kontras dengan wajahnya yang putih. Saat berhenti didepanku, ia langsung menaikan kaca helmnya.
“Maaf Win, tadi macet banget.” Semburnya sambari lagi-lagi menunjukan deretan kawat giginya.
“Macet dimana kamu Ren? Toh dari rumah kamu ke sini juga gak nyampe 10 menit kan.” Balasku sambil menekuk muka.
“Ah biasa, macet didepan TV. Tadi kan ada si Verel diacara gosip. Aku kan jadi gak bisa pindah dari depan TV. Hehe. Maaf yah Winda.”
“Ah dasar. Kamu yah, gak bisa liat cowok ganteng dikit langsung aja penyakit lebaynya kumat. Ya udah gak apa-apa. Yuk kita berangkat, udah mulai siang nih.” Balasku.
            Beberapa saat kami menuju salah satu toko buku di jalan Palasari. Selama menuju tujuan, jika biasanya dia tidak bisa menahan untuk tidak membicarakan pacar atau pun apa saja yang ada dipikirannya, tak biasanya Rena sangat pendiam. Dia hanya berbicara seperlunya saat aku tanya.
            Tak lama kami sampai disebuah toko buku langganan kami. Langsung saja kami berpencar untuk mencari buku tujuan kami. Aku langsung menuju lantai atas untuk mencari buku untuk tugasku. Sedangkan Rena masih dilantai bawah di rak novel dan komik. Memang maniak komik, gerutuku dalam hati.
            Setengah jam kemudian, aku sudah menemukan buku yang aku cari. Saat aku mencari Rena di sekitar rak novel dan komik, tenyata aku tidak menemukannya. Aku coba untuk menghubungi handphonenya, tapi sepertinya dinonaktifkan. Butuh beberapa saat untuk mecarinya ditoko buku besar seperti ini. Akhirnya aku menemukannya di sekitar rak muslim dan islam.
“Tumben kamu ada sekitaran sini. Biasanya aja ada dipojokan ruangan buat baca komik gratis.” Candaku, tapi ternyata dia tidak tertawa sama sekali.
“Iya nih, lagi kepengen baca-baca disini. Udah dapet bukunya?”
“Udah nih. Cepet pulang yuk, udah mulai penuh disininya.” Kataku.
            Kami pun kembali menuju rumah yang melewati depan rumahku. Tapi tidak tahu kenapa, rasanya aku sangat tidak ingin berpisah dari sahabatku yang satu ini. Saat sudah turun dari sepeda motornya, aku sudah berpamitan dan hendak menyebrang saat dia memanggilku kembali.
“Eh tunggu Win, nih buat kamu. Pokoknya, kalo kamu liat atau baca ini, kamu harus inget aku yah.” Kata Rena dengan wajah berseri-seri.
“Apaan ini? Kapan kamu belinya? Kok kayanya aku gak liat sih?” Kataku keheranan.
“Haha, masa iya mau ngasih kejutan mesti bilang dulu sih. Udah yah, aku mau pulang dulu. Assalamualaikum.”
“Makasih Reni-chan. Hati-hati ya. Waalaikumsalam.”
            Setelah Scopy Rena mulai melaju, aku menunggu sebuah truk pengangkut batu yang melintas didepanku untuk menyebrang jalan menuju ke rumahku. Setelah sampai disebrang, aku mendengar suara orang berlarian dan berteriak-teriak kearah truk pengangkut batu tadi pergi. Aku melirik ke arah orang berlarian tadi. Penasaran, aku mendekati sebuah kerumunan orang yang sedang melihat sesuatu. Astagfirullah, apa yang aku lihat disana adalah seseorang dengan Scopy hitam sedang terbujur tak bergerak bergelimangan darah disekitarnya. Rena.
***
            Setelah pemakaman selesai, aku menuju kerumahku. Aku langsung mengunci diri dikamar untuk menenangkan diri. Saat aku melihat kearah meja belajar, disana tergolek sebuah buku bersampul hitam dengan judul “Jalan Menuju Surga” dari Rena sahabatku.