Pengertian
Gurun merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput dan semakin menjauh dari padang rumput semakin gersang.
Ciri-Ciri
- curah hujan rendah (kurang dari 25 cm per tahun);
- hujan turun tidak teratur dan tidak pernah lebat;
- matahari sangat terik (pada musim panas suhu dapat mencapai 40° C);
- amplitudo harian sangat besar.
Proses Terbentuknya
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami
yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang
dikenal sebagai daerah tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.
Lingkungan Biotik
- Flora: tumbuhan yang dapat hidup di gurun hanyalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit). Contohnya kaktus.
- Fauna: unta, ular, serigala gurun, kadal, katak gurun, kalajengking.
Jenis-Jenis
Gurun dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan
dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi
keberadaannya.
- Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya:
- Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada hujan. Contohnya: gurun Thar,India.
- Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250 mm\tahun. Contohnya: gurun Agatsya Malai,India.
- Gurun setengah kering, yaitu gurun yang curah hujannya antara 250mm-500mm/tahun. Contohnya:gurun Oregon Timur,di Amerika Serikat.
2. Berdasarkan
lintang dan lokasi keberadaannya:
- Gurun Kutub
- Gurun Subtropis
- Gurun Musim dingin
- Gurun Pantai Dingin
History:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Gurun
- http://rifqisixa.wordpress.com/2011/07/09/makalah-gurun-unija/
- Buku Paket Geografi kelas X BSE
0 comments:
Post a Comment